Sabtu, 06 Juni 2015

Kehadiran Escherichia vulneris sebagai Parasit



Apakah  Escherichia vulneris itu?
Escherichia vulneris adalah spesies bakteri Gram-negatif dalam keluarga yang sama seperti E. Coli yaitu Enterobacteraceae dan genus yang sama yaitu Escherichia. E. Vulneris  Ukurannya 1,1-1,5 mikrometer oleh 2,0-6,0 mikrometer, Motilitas Escherichia spp. adalah motil dengan flagela peritrichous (menutupi seluruh tubuh dari bakteri). atau non-motil. Selain flagella, kebanyakan strain memiliki fimbriae (pili) yang membentang dari permukaan bakteri ke dalam media sekitarnya. Beberapa fimbriae memiliki fungsi tertentu sebagai organ perekat.  Kapsul atau mikrokapsul terjadi pada banyak strain, dan tidak memiliki spora. Koloni umumnya halus dan rendah cembung dengan permukaan

Kingdom:
Eubacteria
Phylum:
Proteobacteria
Class:
Gammaproteobacteria
Order:
Enterobacteriales
Family:
Enterobacteriacea
Genus:
Escherichia
Species:
Escherichia  vulneris









Dimanakah habitat Escherichia  vulneris  ?  dan Mengapa Escherichia vulneris bisa dikatakan parasit?
Bakteri ini dapat menjajah pada saluran pernapasan, saluran genital, feses, dan saluran kemih. Namun, E. vulneris yang paling sering dikaitkan dengan luka dan telah dikenal untuk menjajah luka terbuka dari kedua manusia dan hewan. Asosiasi ini memberikan bakteri nama spesies, vulneris, yang dalam bahasa Latin berarti luka. Ini juga telah jarang dilaporkan pada kasus meningitis. Ini didefinisikan sebagai spesies baru pada tahun 1982
Escherichia vulneris ini habitatnya bagian  flora normal dalam saluran pencernaan manusia dan hewan, tersebar di alam, mudah ditemukan di dalam tanah dan air. Escherichia vulneris cepat berkembang biak sehingga lebih sering digunakan dalam objek penelitian dibandingkan mikroorganisme lainnya. Jawetz (1990) menambahkan bahwa Escherichia vulneris strain tertentu yang bersifat patogen dapat menyebabkan penyakit pada saluran kencing, paru-paru, Saluran empedu, peritonium dan saluran otak. Apabila mencapai jaringan di luar saluran pencernaan, pada keadaan yang kurang baik seperti prematur, usia tua, sedang terserang penyakit lain, atau setelah imunisasi, maka bakteri ini dapat mencapai saluran darah dan menyebabkan sepsis. Pertumbuhan optimal terjadi pada 35-37 ° C, dan dapat menjajah pada media nutrisi sederhana. 

Bagaimana Escherichia vulneris dapat resisten? Kenapa Escherichia vulneris resisten?
Studi telah menunjukkan kerentanan E. vulneris rentan terhadap 14 antibiotik, termasuk sefalosporin generasi ketiga, aminoglikosida, trimetoprim, dan sulfametoksazol-trimetoprim. Penelitian serupa telah menunjukkan mereka memiliki beberapa jenis perlawanan terhadap aniobiotics penisilin dan klindamisin, dan juga sedikit tahan terhadap karbenisilin, eritromisin, tetrasiklin, kloramfenikol, dan nitrofurantoin
Dua belas pasien Hawaiian terinfeksi dengan strain E. vulneris yang terisolasi. Kecuali untuk dua terinfeksi, bukti ditemukan infeksi jaringan lunak dari beberapa bakteri, disebabkan oleh E. vulneris. Kedua tanpa infeksi jaringan lunak memiliki purulen konjungtivitis. Namun, tidak satupun dari kasus-kasus ini memiliki koloni E. vulneris dianggap berlimpah atau pathenogenic. Dalam satu studi, strain E. vulneris disuntikkan ke tikus menggunakan kedua 107 sel dan 106 sel. 107 regangan gagal menyebabkan gejala serius pada tikus yang terinfeksi. Tak satu pun dari 106 strain mampu menghasilkan infeksi bertahan.
Riset membuktikan : Selama periode 2 tahun, kami melakukan 33 kontrol bakteriologis air yang dipasok oleh air mancur didinginkan terletak di sebuah panti jompo minum. Di antara 24 strain basil gram negatif yang diisolasi dari 16 sampel. 10 diidentifikasi sebagai milik spesies Escherichia vulneris. Jumlah bakteri yang layak selalu kurang dari 10 UFC / 100 ml. Selama periode yang sama tidak isolat klinis E. vulneris itu pulih dari panti jompo. Signifikansi dari E. vulneris dalam air minum tidak diketahui. Namun, mengingat E. vulneris telah terlibat sebagai penyebab berbagai infeksi, kehadirannya dalam sistem penyediaan air minum tampaknya menjadi faktor risiko potensial untuk pasien immunocompromised parah.

DAFTAR PUSTAKA
Anon, M. T., L. M. Ruiz-Velasco, E. Borrajo, C. Giner, M. Sendino, and R. Canton. 1993. Escherichia vulneris infection. Report of 2 cases. Enferm. Infecc. Microbiol. Clin. 11:559-561. (In Spanish.)
Awsare, S. V., and M. Lillo. 1991. A case report of Escherichia vulneris urosepis. Rev. Infect. Dis. 13:1247-1248.
Mohanty, S., S. P. Chandra, B. Dhawan, A. Kapil, and B. K. Das. 2005. Meningitis due to Escherichia vulneris. Neurol. India 53:122-123.
http://jcm.asm.org/content/44/11/4283.full Diakses pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 21.26 WIB

file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/ni05039.pdf Diakses pada tanggal 6 Juni 2015, pukul 23.26 WIB




34 komentar:

  1. terimakasih atas paparannya. untuk tambahan saja. Menurut Romanoff dan Romanoff (1963), telur memiliki daya antibakteri alami yang dapat mencegah
    kontaminasi mikroba dengan cara menghambat pertumbuhan mikroba kontaminan, sehingga embrio tidak mati. Komponen telur yang berperan sebagai antibakteri
    ialah albumen. Mikroorganisme yang sering terdapat dalam telur ayam antara lain yeast (4%), bakteri coccus (25%), Actinomyces (3%), dan fungi (68%) (Wilson, 2005). hal ini sesuai dengn penelitian yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa UNM bahwa daya antibakteri albumen yang paling efektif ialah albumen telur ayam kampung terhadap bakteri Escherichia vulneris. untuk lebih jelasnya silahkan akses di http://journal.um.ac.id/index.php/jps/article/viewFile/4185/840.
    terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih delsa telah menambahkan informasinya :)

      Hapus
  2. Terimakasih atas penjelasan yang diberikan di artikelnya ;). Sedikit ingin menambahkan informasi saja sama seperti komentar dari delsa bahwa di dalam albumen telur ayam kampung dan ayam kate memiliki daya antibakteri yang terdapat di cangkang telurnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa spesies-spesies bakteri koliform fekal yang terdapat pada cangkang telur ayam kampung dan telur ayam kate yaitu Actinobacillus sp., Serratia liquefaciens, Klebsiella ozaenae, dan Escherichia vulneris; dan (2) ada pengaruh perbedaan albumen telur ayam kampung dan telur ayam kate terhadap daya hambat pertumbuhan spesies-spesies bakteri koliform fekal yang terdapat pada cangkang telur ayam.
    Silahkan dilihat  http://journal.um.ac.id/index.php/jps/article/view/4185 terimakasih semoga bermanfaat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih ka firdani telah menambahkan informasinya :)
      Semoga bermanfaat :)

      Hapus
  3. Assalamu'allaikum sifa, penjelasan yang cukup menarik dan memberi waasan yg lebih kepada semua pembacanya. Izin menambahkan ya sifa, ternyata bakteri Escherichia vulneris termasuk kedalam salah satu kelompok rhizobia yaitu γ-Proteobacteria. Rhizobia merupakan bakteri tanah bersel tunggal yang mampu berasosiasi dengan tanaman legum. Rhizobia diketahui mampu membentuk organ baru pada akar yang disebut sebagai bintil akar. Bintil akar ini mampu memfiksasi nitrogen (N 2 ) menjadi amonia (NH 3 ) yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman pada tanah. Proses terbentuknya bintil akar diawali dengan pertukaran sinyal antara rhizobia dengan tanaman inang. Bintil akar dapat terbentuk karena adanya interaksi antara rhizobia dengan tanaman inang, yang membawa gen nodulasi spesifik. Gen tersebut diinduksi oleh regulator yang diaktifkan oleh flavonoid di dalam akar. Gen tersebut kemudian digunakan dalam sintesis nodulation factor (nod factor) yang membantu pembentukan bintil akar. (Kamboj et al., 2008 dalam https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=rja&uact=8&ved=0CFoQFjAJ&url=http%3A%2F%2Fetd.repository.ugm.ac.id%2Fdownloadfile%2F65388%2Fpotongan%2FS1-2013-269570-chapter1.pdf&ei=kgF2VfCOCpTz8gXp0oPYBw&usg=AFQjCNFDLjoMfTVP4RL22ZpcNwQalndcAw&sig2=4AprKbwhQYvCn0pOqz1F9A ) Semoga informasi ini dapat melengkapi artikel sifa.. ^_^ terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumussalam.Trimakasih farrisa telah menambahkan informasinya :)
      Semoga bermanfaat :)

      Hapus
  4. menyakitkan sekali jika kehadirannya hanya sebagai parasit.. hahaha
    dan ternyata dari jurnal yang baru saya baca (sebelumnya ditranslate dulu), bakteri ini merupakan spesies yang baru dalam famili Enterobacteriacea. Keterkaitan DNA dengan spesies lain dalam keluarga Enterobacteriaceae adalah 6-39%, merupakan indikasi bahwa spesies baru ini termasuk dalam keluarga. E. vulneris menunjukkan keterkaitan tertinggi untuk jenis Escherichia (25-39%) dan Enterobacter (24-35%). Atas dasar kesamaan biokimia, spesies baru ditempatkan dalam genus Escherichia. Jenis strain E. vulneris adalah ATCC 33821 (CDC 875-72).

    Seperti itu.. terimakasih Sifa.. :D

    seumber:
    Don J. Brenner, dkk.

    Escherichia vulneris: a New Species of Enterobacteriaceae Associated with Human Wounds. http://jcm.asm.org/content/15/6/1133.short.

    BalasHapus
  5. terimakasih atas paparan artikelnya. sedikit menambahkan saja dari referensi yang saya baca bahwa aat ini telah ada penelitian terhadap spesies bakteri coliform fekal pada cangkang telur ayam kampung dan ayam kate, dan dari hasil penelitian tersebut diperoleh spesies-spesies bakteri koliform fekal yang terdapat pa-da cangkang telur ayam kampung dan telur ayam yaitu Actinobacillus sp., Serratia liquefaciens, Klebsiella ozaenae, dan juga termasuk bakteri Escherichia vulneris ini.
    selengkapnya dapat dibaca disini ya https://doaj.org/article/13768a6c923a497b9062dc5c85498ac7

    semoga bermanfaat dan terimakasih yaa :D

    BalasHapus
  6. haii syifa, pemaparan yang kamu sajikan sudah cukup informatif. sedikit ingin menambahkan Rhizobia merupakan bakteri tanah bersel tunggal yang mampu berasosiasi dengan tanaman legum. Rhizobia diketahui mampu membentuk organ baru pada akar yang disebut sebagai bintil akar. Bintil akar ini mampu memfiksasi nitrogen (N 2 ) menjadi amonia (NH 3 ) yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman pada tanah. untuk selebihnya bisa di cek di ://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=rja&uact=8&ved=0CFoQFjAJ&url=http%3A%2F%2Fetd.repository.ugm.ac.id%2Fdownloadfile%2F65388%2Fpotongan%2FS1-2013-269570-chapter1.pdf&ei=kgF2VfCOCpTz8gXp0oPYBw&usg=AFQjCNFDLjoMfTVP4RL22ZpcNwQalndcAw&sig2=4AprKbwhQYvCn0pOqz1F9A
    terimakasih :)

    BalasHapus
  7. artikel nya sudah diulas dengan sangat baik oleh sifa, jadi sy hanya akan menmabhakan sedikit bahwa bakteri yang diulas oleh sifa paling sering ditemukan di luka, tetapi juga dilaporkan jarang dalam kasus meningitis dan infeksi saluran kemih di seluruh dunia. Batang terjadi secara tunggal atau berpasangan dan dapat motil dengan flagela peritrichous. Pertumbuhan terjadi secara optimal pada 35-37 C. Hal ini terutama patogen oportunistik yang berarti hanya menyebabkan penyakit pada host lemah.. jadi saya membuat kesimpulan kita harus terus enjaga sistem imun kita, agar tidak mudah terserang penyakit yang dihasilkan bakteri Escherichia vulneri (sumber : http://www.vumicro.com/vumie/help/VUMICRO/Escherichia_vulneris.htm )

    BalasHapus
  8. Sifa..artikelnya sudah sangat bagus, namun lebih baik jika ditambah solusi dari pencemaran yang disebabkan bakteri Escherichia vulneris.
    Sifa, saya meneukan jurnal yang membahas dampak negatif lainnya yang disebabkan oleh bakteri Escherichia vulneris ini yaitu mengakibatkan penyakit "mata belo" pada ikan gurami.Gejala klinis yang terdapat pada ikan sampel adalah exopthalmia, geripis dan tubuh ikan berwarna merah.
    Silahkan kunjungi link dibawah ini untuk info lebih lengkapnya
    http://download.portalgaruda.org/article.php?article=195450&val=4714&title=KARAKTERISASI%20BAKTERI%20DAN%20GAMBARAN%20HISTOPATOLOGI%20PADA%20IKAN%20GURAMI%20(Osphronemus%20gouramy)%20YANG%20TERSERANG%20PENYAKIT%20%C3%A2%E2%82%AC%C5%93MATA%20BELO%C3%A2%E2%82%AC
    Terimakasih Sifa, Semoga bermanfaat untuk kita semua :)

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. Sudah cukup baik penjelasan yang telah dijabarkan, izin menambahkan bahwa sebenarnya bakteri ini masih terkait dengan penyakit 'mata belo' pada ikan. Bakteri yang menyebabkan penyakit “mata belo” sebenarnya adalah bakteri Aeromonas hydrophila, tapi ada bakteri lain yang berasosiasi dengan penyakit “mata belo” ini, salah satunya yaitu Escherichia vulneris. Penjelasan selengkapnya ada pada http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jamt/article/view/6645
    Artikel yang bagus, terima kasih sifa :)

    BalasHapus
  11. nice :) yap, parasit banget kalo diliat dari cara dia menyerang tubuh dan banyak sekali ya penyakit yang ditimbulkan dari bakteri tersebut.. wahh bener-bener harus kudu wajib mutlak banget emang yang namanya kebersihan dan menjaga kesehatan tubuh :")
    izin menambahkan saja ya sifa... dapat dilihat di web http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC272265/ yang emnjelaskan proses biokimia yang terjadi pada bakteri tersebut..
    dan Escherichia vulneris ternyata berperan juga sebagai penyebab bakteremia pada pasien dengan leukemia limfositik kronis. (sumber : http://www.ijidonline.com/article/S1201-9712(07)00079-3/fulltext)
    teşekkür ederim sifaa :)

    BalasHapus
  12. Pemaparan yang menarik, mungkin selama ini yang sering kali terdengar di telinga kita adala Escherichia coli tapi ternyata juga terdapat Escherichia vulneris, pada artikel yang telah dipaparkan oleh Sifa bahawa kehadirannya Escherichia vulneris bersifat parasit. Mohon izin untuk menambahkan bahwa bakteri ini juga mempunyai peran positif yaitu biasa dipakai di laboratorium Mikrobiologi khususnya media yang dipergunakan untuk mengisolasi spesies-spesies bakteri enterik, mampu memfermentasikan laktosa bersifat mikroaerofil, selain itu bakteri ini juga merugikan yaitu bersifat patogen dapat menyebabkan penyakit pada saluran kencing, paru-paru, saluran empedu, peritonium dan saluran otak. Apabila mencapai jaringan di luar saluran pencernaan, pada keadaan yang kurang baik seperti prematur, usia tua, sedang terserang penyakit lain, atau setelah imunisasi, maka bakteri ini dapat mencapai saluran darah dan menyebabkan sepsis.

    Adapun info lebih lengkap dapat diaskes pada:
    http://journal.um.ac.id/index.php/jps/article/viewFile/4185/840

    Terima kasih Sifa atas pemaparan artikelnya :)

    BalasHapus
  13. Wah Eschericia vulneris asing ditelinga mungkin karena kurangnya membaca hehe yang saya tau hanya Eschericia coli :D Sedikit saja informasi yang saya dapat bahwa Vulneris Escherichia juga sebagai penyebab bakteremia pada pasien dengan leukemia limfositik kronis sif hehe http://www.searchmedica.com/xml-resource.html?c=pc&ss=defLink&p=Funnelback&rid=http%3A%2F%2Fubm-search01.squiz.co.uk%2Fsearch%2Fcache.cgi%3Fcollection%3Dpubmed%26doc%3D44%252F17560824.xml%26off%3D0%26len%3D-1%26url%3Dhttp%253A%252F%252Fubm-search01.squiz.co.uk%252Fpublic%252Fpubmed%252F17560824.xml&t=pubmed
    Semoga bisa menambah wawasan ya sif :)

    BalasHapus
  14. bagus sekali sifa artikelnya, bakteri asing lagi didengar oleh saya hehe :D
    hanya menambahkan saja ya sifa, mengapa bakteri ini memiliki kekerabatan dengan bakteri E.coli?
    ternyata berdasarkan kesamaan biokimia bakteri ini termasuk dalam genus Escherichia. informasi ini bisa dilihat selengkapnya di link berikut
    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7107843

    karena bakteri ini cukup langka literaturnya,jadi sumber yang saya dapat berbahasa inggris, untuk memahaminya silahkan translate sendiri yah hehe :D
    terimakasih, semoga manfaat :)

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. Artikel yang dipaparkan sangat informatif sekali. Bakteri ini masih asing ditelinga saya, tetapi kalau bakteri E. coli pasti saya tahu :D hihi.
    Saya izin menambahkan ya Sifa. Menurut (Romanoff,1963), telur memiliki daya antibakteri alami yang dapat mencegah kontaminasi mikroba dengan cara menghambat pertumbuhan mikroba kontaminan, sehingga embrio tidak mati. Komponen telur yang berperan sebagai antibakteri ialah albumen. Mikroorganisme yang sering terdapat dalam telur ayam antara lain yeast (4%), bakteri coccus (25%), Actinomyces (3%), dan fungi (68%) (Wilson, 2005). Daya antibakteri albumen yang paling efektif ialah albumen telur ayam kampung terhadap bakteri Escherichia vulneris. Selanjutnya dapat dibaca pada http://journal.um.ac.id/index.php/jps/article/viewFile/4185/840
    Terima kasih^^

    BalasHapus
  17. Terima kasih Sifa artikel yang bagus :) namun referensi yang saya temui sedikit yah mengenai bakteri ini :') Izin menambahkan, semoga berkenan. Berdasarkan sumber E vulneris ditemukan, dan pemeriksaan histologis menunjukkan benda asing yang akan dikelilingi oleh peradangan akut dan kronis, pembentukan abses, dan reaksi-sel raksasa-benda asing. Meskipun penelitian terbaru mempertanyakan patogenisitas organisme ini setelah meninjau kasus dari 12 pasien yang ada pertumbuhan berat bersamaan Staphylococcus aureus, kasus ini mendukung temuan bahwa E vulneris adalah patogen manusia yang harus diperlakukan ketika diperoleh dari luka manusia.
    sumber: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8022648 semoga manfaat :)

    BalasHapus
  18. nambah lagi deh bakteri baru yang saya tahu karena artikel dari saudari sifa ini, :p
    artikelnya sangat informatif sekali sifa dan pemaparannya pun cukup jelas apalagi sudah banyak tambahan dari teman-teman yang mennyempurnakan lagi artikel sifa. terima kasih untuk artikelnya , sukses selalu sifaa

    BalasHapus
  19. terimakasih sifa atas paparan informasinya, saya jadi lebih mengetahui bakteri ini dapat menjajah pada saluran pernapasan, saluran genital, feses, dan saluran kemih. ternyata bakteri yang menyerang saluran kemih sangat banyak ya, seperti yang sudah dipaparkan oleh teman-teman kita. referensi yang saya temui sedikit, dan informasi juga sudah ditambahkan oleh teman-teman kita. sukses ya sifa^^

    BalasHapus
  20. artikel yang sangat bagus dan bermanfaat, ternyata bakteri-bakteri yang termasuk non-fotosintetik benyak yang berperan dalam saluran kemih, salah satunya bakteri yang udah sifa jelasin, artikel yang sifa paparkan cukup jelas, terimakasi atas infonya sifaa :)

    BalasHapus
  21. Syifa mau menambahkan bahwa bakteri ini juga dapat bermanfaat loh ;) dari sumber http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=download&sub=DownloadFile&act=view&typ=html&id=65388&ftyp=potongan&potongan=S1-2013-269570-chapter1.pdf

    Menyatakan bahwa Escherichia vulneris tergolong ke dalam bakteri Rhizobia yang merupakan bakteri tanah bersel tunggal dan mampu berasosiasi
    dengan tanaman legum (Benhizia et al., 2004).

    Rhizobia diketahui mampu membentuk organ baru pada akar yang disebut
    sebagai bintil akar. Bintil akar ini mampu memfiksasi nitrogen (N2) menjadi amonia
    (NH3) yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman pada tanah.

    Seperti itu syifa :D tak selamanya bakteri ini negatif ^^ Terima kasih

    BalasHapus
  22. tambahan informasi untuk syifa tentang isolasi dan treatment bakteri ini silahkan klik http://www.unboundmedicine.com/medline/citation/6505777/Escherichia_vulneris:_isolation_and_treatment_ dibaca yah. semoga bermanfaat :D

    BalasHapus
  23. Terima kasih sifa atas paparan informasi mengenai Escherichis vulneris, saya sekarang jadi lebih mengetahui bahwa ternyata bakteri ini dapat berada pada saluran pernapasan, saluran genital, feses, dan saluran kemih. Seperti yang telah dipaparka oleh Sifa dan komentar-komentar teman-teman diatas :)
    Namun saya ingin mengoreksi sedikit mengenai tulisan dalam artikel sifa yaitu kalimar "Riset membuktikan : Selama periode 2 tahun, "kami" melakukan 33 kontrol bakteriologis air yang dipasok oleh air mancur didinginkan terletak di sebuah panti jompo minum." lebih baik kata kami di atas (yang saya beri tanda kutip) disebutkan saja sumber atau orang yang melakukan riset tersebut, agar pembaca tidak rancu atau bingung pada saat membacanya :)

    Terima kasih sifa :)

    BalasHapus
  24. artikelnya sangat informatif sekali syifa... bertambah pengetahuan saya tentang bakteri-bakteri non fotosintetik ini...
    waaahhh ternyata bakteri Escherichia vulneris bisa jadi patogen dapat menyebabkan penyakit pada saluran kencing, paru-paru, Saluran empedu, peritonium dan saluran otak.
    trimaksih syifa atas infomasinya.. sanagt bermanfaat :)

    BalasHapus
  25. sifaa artikelnya sangat menarik dan bagus sekali, terimakasih atas informasinya semua yang di paparkan oleh sifa sudah baik dan jelas. paparan pada bab 3 di jelaskan bahwa E.vulneris rentan terhadap antiiotik Penelitian serupa telah menunjukkan mereka memiliki beberapa jenis perlawanan terhadap aniobiotics penisilin dan klindamisin, dan juga sedikit tahan terhadap karbenisilin, eritromisin, tetrasiklin, kloramfenikol, dan nitrofurantoin. memang banyak bakteri yang gram negatif rentang terhadap antiobitik karena sifatnya yang memiliki Dinding selnya terdiri dari 2 lapisan dalam Lapisan luar tersusun atas lipopolisakaridadan protein, dan lapisan dalam tersusun atas peptidoglikan.
    Good Job sifa

    BalasHapus
  26. Wahhhh... :)
    Trimakasih teman-teman telah membaca artikel saya
    mohon maaf jika dalam mencari referensi untuk menambahkannya terbatas.
    dan saya ucapkan trimakasih telah menambahkan dan melengkapi artikel Escherichia vulneris ini :)
    Semoga Bermanfaat :)

    BalasHapus
  27. waaah.. baru kali ini nih saya dengen nama bakteri ini . saya jadi pengen tahu lebih banyak jadi saya langsung googling, dan meemukan sebuah journal aquaculture management . berdasarkan jurnal aquaculture yang dipublish th. 2014 ini, hasil isolasi bakteri ini menunjukan bentuk koloninya sirkuler, nbentuk elevasinya konvex, warna tepinya merah tapi media putih, . ddikatakan pula disumber kao bakteri ini berasosiasi dengan bakteri yang bisa menimbulkan penyakit "mata belo" pada gurame. see more :
    http://download.portalgaruda.org/article.php?article=195450&val=4714&title=KARAKTERISASI%20BAKTERI%20DAN%20GAMBARAN%20HISTOPATOLOGI%20PADA%20IKAN%20GURAMI%20%28Osphronemus%20gouramy%29%20YANG%20TERSERANG%20PENYAKIT%20%C3%A2%E2%82%AC%C5%93MATA%20BELO%C3%A2%E2%82%AC

    makasih syifa :)

    BalasHapus
  28. artikel yang sangat menarik sifa, setuju dengan beberapa comment sebelumnya bahwa E. vulneris ini ternyata juga dilaporkan berhubungan dengan penyakit peritonitis (http://jcm.asm.org/content/44/11/4283.full). terima kasih sifa

    BalasHapus
  29. wah syifaaaa yang paling buat zakiyah menarik adalah bahwa bakteri ini adalah spesies baru dari Enterobacteriaceae dari yang zakiyah baca di clinical biology journal http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC272265/

    BalasHapus
  30. artikel yang informatif sifaaa. ternyata banyak spesies dari genus eschericia yang bersifat parasit. hanya ingin menambahkan tentang pengobatan herbal pada luka akibat infeksi eschericia vulneris. bisa dilihat disini yah k https://ml.scribd.com/doc/207482272/Cocor-Bebek-Bab2. terimakasi :)

    BalasHapus
  31. assalmualaikum sifaaaa. terimakasih sudah menyajikan artikel dengan lengkap dan bermanfaat. moda baca tentang isolasi Enterobacteriaceae Patogen dari Makanan Berbumbu dan Tidak Berbumbu Kunyit . coba sifa cek deh, siapa tau bermanfaat. selamat malam sifaaa :*:)

    BalasHapus