Sabtu, 06 Juni 2015

Kehadiran Escherichia vulneris sebagai Parasit



Apakah  Escherichia vulneris itu?
Escherichia vulneris adalah spesies bakteri Gram-negatif dalam keluarga yang sama seperti E. Coli yaitu Enterobacteraceae dan genus yang sama yaitu Escherichia. E. Vulneris  Ukurannya 1,1-1,5 mikrometer oleh 2,0-6,0 mikrometer, Motilitas Escherichia spp. adalah motil dengan flagela peritrichous (menutupi seluruh tubuh dari bakteri). atau non-motil. Selain flagella, kebanyakan strain memiliki fimbriae (pili) yang membentang dari permukaan bakteri ke dalam media sekitarnya. Beberapa fimbriae memiliki fungsi tertentu sebagai organ perekat.  Kapsul atau mikrokapsul terjadi pada banyak strain, dan tidak memiliki spora. Koloni umumnya halus dan rendah cembung dengan permukaan

Kingdom:
Eubacteria
Phylum:
Proteobacteria
Class:
Gammaproteobacteria
Order:
Enterobacteriales
Family:
Enterobacteriacea
Genus:
Escherichia
Species:
Escherichia  vulneris









Dimanakah habitat Escherichia  vulneris  ?  dan Mengapa Escherichia vulneris bisa dikatakan parasit?
Bakteri ini dapat menjajah pada saluran pernapasan, saluran genital, feses, dan saluran kemih. Namun, E. vulneris yang paling sering dikaitkan dengan luka dan telah dikenal untuk menjajah luka terbuka dari kedua manusia dan hewan. Asosiasi ini memberikan bakteri nama spesies, vulneris, yang dalam bahasa Latin berarti luka. Ini juga telah jarang dilaporkan pada kasus meningitis. Ini didefinisikan sebagai spesies baru pada tahun 1982
Escherichia vulneris ini habitatnya bagian  flora normal dalam saluran pencernaan manusia dan hewan, tersebar di alam, mudah ditemukan di dalam tanah dan air. Escherichia vulneris cepat berkembang biak sehingga lebih sering digunakan dalam objek penelitian dibandingkan mikroorganisme lainnya. Jawetz (1990) menambahkan bahwa Escherichia vulneris strain tertentu yang bersifat patogen dapat menyebabkan penyakit pada saluran kencing, paru-paru, Saluran empedu, peritonium dan saluran otak. Apabila mencapai jaringan di luar saluran pencernaan, pada keadaan yang kurang baik seperti prematur, usia tua, sedang terserang penyakit lain, atau setelah imunisasi, maka bakteri ini dapat mencapai saluran darah dan menyebabkan sepsis. Pertumbuhan optimal terjadi pada 35-37 ° C, dan dapat menjajah pada media nutrisi sederhana. 

Bagaimana Escherichia vulneris dapat resisten? Kenapa Escherichia vulneris resisten?
Studi telah menunjukkan kerentanan E. vulneris rentan terhadap 14 antibiotik, termasuk sefalosporin generasi ketiga, aminoglikosida, trimetoprim, dan sulfametoksazol-trimetoprim. Penelitian serupa telah menunjukkan mereka memiliki beberapa jenis perlawanan terhadap aniobiotics penisilin dan klindamisin, dan juga sedikit tahan terhadap karbenisilin, eritromisin, tetrasiklin, kloramfenikol, dan nitrofurantoin
Dua belas pasien Hawaiian terinfeksi dengan strain E. vulneris yang terisolasi. Kecuali untuk dua terinfeksi, bukti ditemukan infeksi jaringan lunak dari beberapa bakteri, disebabkan oleh E. vulneris. Kedua tanpa infeksi jaringan lunak memiliki purulen konjungtivitis. Namun, tidak satupun dari kasus-kasus ini memiliki koloni E. vulneris dianggap berlimpah atau pathenogenic. Dalam satu studi, strain E. vulneris disuntikkan ke tikus menggunakan kedua 107 sel dan 106 sel. 107 regangan gagal menyebabkan gejala serius pada tikus yang terinfeksi. Tak satu pun dari 106 strain mampu menghasilkan infeksi bertahan.
Riset membuktikan : Selama periode 2 tahun, kami melakukan 33 kontrol bakteriologis air yang dipasok oleh air mancur didinginkan terletak di sebuah panti jompo minum. Di antara 24 strain basil gram negatif yang diisolasi dari 16 sampel. 10 diidentifikasi sebagai milik spesies Escherichia vulneris. Jumlah bakteri yang layak selalu kurang dari 10 UFC / 100 ml. Selama periode yang sama tidak isolat klinis E. vulneris itu pulih dari panti jompo. Signifikansi dari E. vulneris dalam air minum tidak diketahui. Namun, mengingat E. vulneris telah terlibat sebagai penyebab berbagai infeksi, kehadirannya dalam sistem penyediaan air minum tampaknya menjadi faktor risiko potensial untuk pasien immunocompromised parah.

DAFTAR PUSTAKA
Anon, M. T., L. M. Ruiz-Velasco, E. Borrajo, C. Giner, M. Sendino, and R. Canton. 1993. Escherichia vulneris infection. Report of 2 cases. Enferm. Infecc. Microbiol. Clin. 11:559-561. (In Spanish.)
Awsare, S. V., and M. Lillo. 1991. A case report of Escherichia vulneris urosepis. Rev. Infect. Dis. 13:1247-1248.
Mohanty, S., S. P. Chandra, B. Dhawan, A. Kapil, and B. K. Das. 2005. Meningitis due to Escherichia vulneris. Neurol. India 53:122-123.
http://jcm.asm.org/content/44/11/4283.full Diakses pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 21.26 WIB

file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/ni05039.pdf Diakses pada tanggal 6 Juni 2015, pukul 23.26 WIB